Daftar Isi
·
Daftar
isi .................................................................................................... 1
·
Bab
I ( Pendahuluan )
Kata
Pengantar
............................................................................................. 2
Latar Belakang
.............................................................................................. 3
Rumusan
Masalah
........................................................................................ 3
Tujuan
........................................................................................................... 3
·
Bab II (
Pembahasan )
-
Diferensiasi sosial
Pengertian......................................................................................... 4
Ciri
– ciri ............................................................................................ 4
-
Bentuk – bentuk diferensiasi sosial
RAS
.................................................................................................. 5
Suku
Bangsa ..................................................................................... 7
Klen
.................................................................................................. 9
Agama
.............................................................................................. 9
Profesi
............................................................................................. 10
Jenis
Kelamin
................................................................................... 11
Asal
Daerah
...................................................................................... 11
Partai
Politik
...................................................................................... 11
·
Bab III (
Penutup )
Kesimpulan
................................................................................................... 12
saran
............................................................................................................. 12
·
Daftar
Pustaka ............................................................................................. 13
BAB I
PENDAHULUAN
Kata Pengantar
Puji
dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah
yang telah dilimpahkan-Nya, Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik,yang bertemakan tentang ”DIFERENSIASI SOSIAL di lingkungan
masyarakat” .
Penulisan makalah ini dimaksudkan
untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh ibu guru. Tidak lupa saya juga
mengucapkan terimakasih kepada beliau atas arahannya dalam pembuatan makalah
ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang saya
selesaikan ini masih jauh dari kesempurnaan. Seperti halnya pepatah
“
tak ada gading yang tak retak “,
oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan
saran dari semua kalangan yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah
saya selanjutnya.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal
sampai akhir. Serta saya berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
kalangan.
Amin
Latar Belakang
#(Subakti, A. Ramlan dkk. 2011. Sosiologin
Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group)
Apakah dilingkungan sekitarmu masih
terdapat orang yang memiliki ciri khas dari masing-masing daerah yang berbeda?
Jawabannya pasti ada. Setiap daerah pasti memiliki ragam kebudayaan yang
berbeda dan memiliki ciri khas dari masing-masing daerah tersebut. Apalagi
sekarang merupakan zaman globalisasi dan memungkinkan setiap orang dapat
berpindah tempat, selain itu juga dapat memungkinkan terjadinya DIFERENSIASI
SOSIAL diantara masyarakat
Dalam kenyataan yang ada di dalam
masyarakat perbedaan perbedaan yang terjadi memang secara kodrati telah ada.
Perbedaan tersebut yang membuat keseimbangan dan kedinamisan dalam hidup
bermasyarakat. Dengan perbedaan-perbedaan yang ada tersebut akan menyebabkan
pembagian tugas di dalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Perbedaan-perbedaan dalam masyarakat tersebut ada yang bersifat vertical maupun
horizontal. Pada kesempatan ini kami akan membahas dan memaparkan
perbedaan-perbedaan yang terjadi dalam masyarakat yang bersifat horizontal daln
biasa sisebut diferensiasi sosial.
Dalam diferensiasi sosial
perbedaan-perbedaan tersebut mempunyai derajat yang sama dan seyogyanya saling
menghormati dalam perbedaan-perbedaan tersebut. Namun pada kenyataannya
perbedaan yang terjadi pada masyarakat tersebut sering menyebabkan terjadinya
konflik. Konflik-konflik tersebut dapat terjadi karena adanya diferensiasi
sosial dalam hal agama, etnik, ras, jenis kelamin, dan lain sebagainya.
Sehingga pada kesempatan kali ini saya ingin mengkaji dan menganalisis
permasalahan-permasalahan yang terkait dengan diferensiasi sosial pada
masyarakat dengan harapan menemukan perpecahan masalah yang dapat diterapkan
dan berguna dengan baik. Oleh karena itu pada makalah ini kami mencoba mengulas
sedikit mengenai Differensiasi Sosial.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang
telah dikemukakan,maka rumusan masalah dari Makalah ini adalah :
- Apa pengertian dari diferensiasi sosial?
- Apa saja bentuk-bentuk dari diferensiasi sosial?
Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam
penulisan makalah ini adalah
1.
Umum
Untuk
mengetahui tentang berbagai pengertian, bentuk-bentuk
diferensiasi sosial dan penyebab terjadinya disorganisasi sosial.
2.
Khusus
Untuk
memenuhi tugas matapelajaran Tekhnologi Informasi dan Komunikasi ( TIK )
mengenai materi kelas XI IPS .
BAB II
PEMBAHASAN
Deferensiasi Social
Diferensiasi adalah klasifikasi terhadap perbedaan-perbedaan
yang biasanya sama. Pengertian sama disini menunjukkan pada
penggolongan atau klasifikasi masyarakat
secara
horisontal, mendatar, atau sejajar. Asumsinya adalah tidak ada golongan dari pembagian tersebut yang lebih tinggi
daripada golongan lainnya. Pengelompokan horisontal yang didasarkan pada perbedaan ras, etnis (sukubangsa), klan, agama, profesi, jenis kelamin, asal
daerah dan partai politik. Pada intinya hal-hal yang terdapat dalam diferensiasi itu tidak terdapat tingkatan- tingkatan, namun yang membedakan satu individu dengan individu yang lainnya
adalah sesuatu yang biasanya telah ia bawa
sejak lahir. contohnya saja, suku sunda dan suku batak memiliki kelebihan masing-masing. jadi seseorang tidak bisa
menganggap suku bangsanya lebih baik, karena itu akan
menimbulkan etnosentrisme dalam masyarakat. Diferensiasi merupakan perbedaan yang
dapat kita lihat dan kita rasakan dalam masyarakat, bukan untuk menjadikan kita
berbeda tingkat sosialnya seperti yang terjadi di Afrika Selatan.
Perbedaan-perbedaan itu tidak dapat
diklasifikasikan secara bertingkat/vertikal seperti halnya pada tingkatan dalam
lapisan ekonomi, yaitu lapisan tinggi, lapisan menengah dan lapisan rendah.
Pengelompokan horisontal yang didasarkan pada perbedaan ras, etnis (suku
bangsa), klen, agama, profesi, jenis kelamin, asal daerah
dan partai politik. disebut kemajemukan sosial, sedangkan
pengelompokan berasarkan perbedaan profesi dan jenis kelamin disebut heterogenitas sosial. Kalau kita
memperhatikan masyarakat di sekitar kita, ada banyak sekali perbedaan-perbedaan
yang kita jumpai. Perbedaan-perbedaan itu antara lain dalam agama, ras, etnis,
clan (klen), pekerjaan, budaya, maupun jenis kelamin.
2.
Differensiasi sosial memiliki 3 ciri :
- · Ciri fisik = Diferensiasi ini terjadi karena perbedaan ciri-ciri tertentu.
contohnya : warna kulit, bentuk mata, rambut, hidung, muka, dsb.
- · Ciri social = Diferensiasi sosial ini muncul karena perbedaan pekerjaan yang menimbulkan cara pandang dan pola perilaku dalam masyarakat berbeda. Termasuk didalam kategori ini adalah perbedaan peranan, prestise dan kekuasaan.
- · Ciri budaya = Diferensiasi budaya berhubungan erat dengan pandangan hidup suatu masyarakat menyangkut nilai-nilai yang dianutnya, seperti religi atau kepercayaan, sistem kekeluargaan, keuletan dan ketangguhan (etos). Hasil dari nilai-nilai yang dianut suatu masyarakat dapat kita lihat dari bahasa,kesenian, arsitektur, pakaian adat, agama, dsb.
3. bentuk-bentuk differensiasi social
#(file:///H:/Bentuk-Bentuk
Diferensiasi Sosial )
Berbagai
bentuk differensiasi sosial dalam masyarakat berdasarkan perbedaan
Ras,Agama,Jenis kelamin,Profesi,Klan,dan Suku bangsa. Pada
intinya hal-hal yang terdapat dalam diferensiasi itu tidak
terdapat tingkatan-tingkatan, namun yang membedakan satu individu dengan individu yang lainnya adalah sesuatu yang biasanya telah ia bawa
sejak lahir.
Contohnya saja, suku sunda dan suku batak memiliki kelebihan masing-masing. jadi seseorang tidak
bisa menganggap suku bangsanya lebih baik, karena itu akan menimbulkan etnosentrisme dalam masyarakat.
Bentuk
bentuk differensiasi social dalam masyarakat membentuk 8 kriteria :
·
Diferensiasi ras
Ras (KBBI: 2001) adalah suatu
kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri fisik bawaan yang sama. Diferensiasi
ras berarti mengelompokkan masyarakat berdasarkan ciri-ciri fisiknya bukan
budayanya.
Misalkan, bentuk muka, bentuk hidung,
warna kulit, dan warna rambut. Pada dasarnya ciri fisik manusia dikelompokkan
atas tiga golongan yaitu ciri Fenotipe, cirri Filogenetik, dan ciri Getif.
a) Ciri fenotipe
Ciri Fenotipe merupakan ciri-ciri yang
tampak. Ciri fenotipe terdiri atas ciri kualitatif dan kuantitatif. Ciri
kualitatif antara lain warna kulit, warna rambut, bentuk mata, bentuk hidung,
bentuk dagu,
dan bentuk bibir. Sementara itu, ciri
kuantitatif antara lain tinggi badan, gerak badan, dan ukuran bentuk kepala.
b)Ciri filogenetik
Ciri Filogenetik yaitu hubungan
asal usul antara ras-ras dan perkembangan. Sedangkan ciri getif yaitu ciri yang
didasarkan pada keturunan darah.
Secara
garis besar, manusia dibagi ke dalam ras-ras sebagai berikut :
1)
|
Menurut A.L.
Krober
|
||
•
|
Austroloid, mencakup penduduk asli
Australia (Aborigin)
|
||
•
|
Mongoloid
|
||
-
|
Asiatic Mongoloid (Asia Utara,
Asia Tengah dan Asia Timur)
|
||
-
|
Malayan Mongoloid (Asia Tenggara,
Indonesia, Malaysia, Filiphina, penduduk asli Taiwan)
|
||
-
|
American Mongoloid (penduduk asli
Amerika)
|
||
•
|
Kaukasoid
|
||
-
|
Nordic (Eropa Utara, sekitar L.
Baltik)
|
||
-
|
Alpine (Eropa Tengah dan Eropa
Timur)
|
||
-
|
Mediteranian (sekitar L. Tengah,
Afrika Utara, Armenia, Arab, Iran)
|
||
Indic (Pakistan, India,
Bangladesh, Sri Langka)
|
|||
•
|
Negroid
|
||
-
|
African Negroid (Benua Afrika)
|
||
-
|
Negrito (Afrika Tengah,
Semenanjung Malaya yang dikenal dengan nama orang Semang, Filipina)
|
||
-
|
Melanesian (Irian, Melanesia)
|
||
•
|
Ras-ras khusus (tidak dapat
diklasifikasikan ke dalam empat ras pokok)
|
||
-
|
Bushman (gurun Kalahari, Afrika
Selatan)
|
||
-
|
Veddoid (pedalaman Sri Langka,
Sulawesi Selatan)
|
||
-
|
Polynesian (kepulauan Micronesia
dan Polynesia)
|
||
-
|
Ainu (di pulau Hokkaido dan
Karafuto Jepang)
|
||
2)
|
Menurut Ralph
Linton
|
||
•
|
Mongoloid,
dengan ciri-ciri kulit kuning sampai sawo matang, rambut lurus, bulu badan
sedikit, mata sipit (terutama Asia Mongoloid). Ras Mongoloid dibagi menjadi
dua, yaitu Mongoloid Asia dan Indian. Mongoloid Asia terdiri dari Sub Ras
Tionghoa (terdiri dari Jepang, Taiwan, Vietnam) dan Sub Ras Melayu. Sub Ras
Melayu terdiri dari Malaysia, Indonesia, dan Filipina. Mongoloid Indian
terdiri dari orangorang Indian di Amerika.
|
||
•
|
Kaukasoid,
memiliki ciri fisik hidung mancung, kulit putih, rambut pirang sampai coklat
kehitam-hitaman, dan kelopak mata lurus. Ras ini terdiri dari Sub Ras Nordic,
Alpin, Mediteran, Armenoid dan India.
|
||
•
|
Negroid,
dengan ciri fisik rambut keriting, kulit hitam, bibir tebal dan kelopak mata
lurus. Ras ini dibagi menjadi Sub Ras Negrito, Nilitz, Negro Rimba, Negro
Oseanis dan Hotentot-Boysesman.
|
||
Bagaimana dengan Indonesia ?
Sub ras apa saja yang mendiami
negara kita ini ?
Indonesia didiami oleh
bermacam-macam Sub Ras sebagai berikut:
|
|||
•
|
Negrito,
yaitu suku bangsa Semang di Semenanjung Malaya dan sekitarnya.
|
||
•
|
Veddoid,
yaitu suku Sakai di Riau, Kubu di Sumatera Selatan, Toala dan Tomuna di
Sulawesi.
|
||
•
|
Neo Melanosoid,
yaitu penduduk kepulauan Kei dan Aru.
|
||
•
|
Melayu, yang
terdiri dari dua :
|
||
-
|
Melayu Tua (Proto Melayu), yaitu
orang Batak, Toraja dan Dayak
|
||
-
|
Melayu Muda (Deutro Melayu), yaitu
orang Aceh, Minang, Bugis/ Makasar, Jawa, Sunda, dsb.
|
||
Sukubangsa adalah golongan manusia
yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan, yang sering
dikuatkan dengan kesatuan bahasa.Sukubangsa sering disamakan dengan kelompok
etnik (ethnic Group). Namun, kelompok etnik tidak selalu berarti sukubangsa. Misalnya
kelompok etnik Tionghoa.Disebut kelompok etnik apabila secara sosial telah
mengembangkan SUBKULTUR-nya sendiri.
Lima
ciri pengelompokan sukubangsa :
- Bahasa/dialek yang memelihara keakraban dan kebersamaan di antara warga sukubangsa
- Pola-pola sosial-kebudayaan (adat istiadat, cita-cita dan ideologi)
- Ikatan sebagai satu kelompok
- Kecenderungan menggolongkan diri ke dalam kelompok asli
- Perasaan keterikatan kelompok karena kekerabatan/genealogis dan kesadaran teritorial di antara warga sukubangsa
Namun suku bangsa memiliki ciri-ciri
paling mendasar yang lain, yaitu adanya kesamaan budaya. Suku bangsa memiliki
kesamaan berikut :
-
|
ciri fisik
|
-
|
kesenian
|
-
|
bahasa daerah
|
-
|
adat istiadat
|
Suku bangsa yang ada di Indonesia antara lain :
-
|
Pulau Sumatera
|
: Aceh, Batak, Minangkabau,
Bengkulu, Jambi, Palembang, Melayu,
dsb.;
|
-
|
Pulau Jawa
|
: Sunda, Jawa, Tengger, dsb.;
|
-
|
PulauKalimantan
|
: Dayak, Banjar, dsb.;
|
-
|
Pulau Sulawesi
|
: Bugis, Makasar, Toraja,
Minahasa, Toli-toli, Bolaang-Mangondow, Gorontalo,dsb.;
|
-
|
Kep.Nusa Tenggara
|
: Bali, Bima, Lombok, Flores,
Timor, Rote, dsb.;
|
-
|
Kep.Maluku dan Irian
|
: Ternate, Tidore, Dani, Asmat,
dsb.
|
Untuk kepentingan administrasi dan
politik, di masa orde baru dibedakan antara :
(1) masyarakat sukubangsa,
(2) masyarakat terasing, dan
(3) keturunan asing
Masyarakat sukubangsa adalah
kelompok etnis yang asalnya dari dalam wilayah Indonesia, dan mampu
berinteraksi dan komunikasi dengan dunia luarnya, masyarakat terasing adalah
kelompok etnis yang asalnya dari dalam wilayah Indonesia, tetapi terisolasi
atau mengalami keterbatasan hubungan dengan dunia luarnya, sedangkan keturunan
asing memiliki daerah asal di luar wilayah Indonesia. Ada tiga keturunan asing
yang menonjol, yaitu China, India dan Arab, Suku bangsa adalah kategori yang
lebih kecil dari ras. Indonesia termasuk negara dengan aneka ragam suku bangsa
yang tersebar dari Pulau Sumatera hingga papua.
·
Deferensiasi
berdasarkan klen
Klen
/ kerabat luas / keluarga besar. Klen merupakan kesatuan keturunan
(genealogis), kesatuan kepercayaan (religiomagis) dan kesatuan adapt (tradisi).
Klen
adalah system social berdasarkan ikatan darah atau keturunan yang sama umumnya
terjadi di masyarakat unilateral baik melalui garis ayah (patrilineal) atau ibu
(matrilineal). Social
berdasarkan ikatan darah atau keturunan yang sama umumnya terjadi di masyarakat
unilateral baik melalui garis ayah (patrilineal) atau ibu (matrilineal).
o
Klen atas dasar
garis keturunan ayah (patrilineal) terdapat pada:
- Masyarakat
Batak (sebutan Marga)
- Marga Batak
Karo : Ginting, Sembiring, Singarimbun, Barus, Tambun.
- Marga Batak Toba : Nababan, Simatupang, Siregar.
- Marga Batak Toba : Nababan, Simatupang, Siregar.
- Marga Batak
Mandailing : Harahap, Rangkuti, Nasution, Batubara.
- Masyarakat
Minahasa (klennya disebut Fam) antara lain : Mandagi, Lasut,
Tombokan, Pangkarego,
Paat, Supit.
- Masyrakat
Ambon (klennya disebut Fam) antara lain : Pattinasarani, Latuconsina, Lotul,
Manuhutu, Goeslaw.
- Masyarakat
Flores (klennya disebut Fam) antara lain : Fernandes, Wangge, Da Costa, Leimena,
Kleden, De-Rosari, Paeira.
o
Klen atas dasar
garis keturunan ibu (matrilineal) antara lain terdapat pada
masyarakat :
- Minangkabau,
klennya disebut suku yang merupakan gabungan dari kampung-kampung, nama klennya
antara lain : Koto, Piliang, Chaniago, Sikumbang, Melayu, Solo, Dalimo, Kampai
dan sebagainya.
- Masyarakat
Flores, yaitu suku Ngadu juga menggunakan system matrilinea
·
Diferensiasi berdsarkan Agama
Menurut Durkheim agama adalah
suatu sistem terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan
dengan hal-hal yang suci. Agama merupakan masalah yang essensial bagi
kehidupan manusia karena menyangkut keyakinan seseorang yang dianggap benar.
Keyakinan terhadap agama mengikat pemeluknya secara moral. Keyakinan itu
membentuk golongan masyarakat moral (umat). Umat pemeluk suatu agama bisa dikenali
dari cara berpakaian, cara berperilaku, cara beribadah, dan sebagainya.
Jadi, Diferensiasi agama
merupakan pengelompokan masyarakat berdasarkan agama/kepercayaannya.
1)
|
Komponen-komponen Agama
|
|||
•
|
Emosi
keagamaan, yaitu suatu sikap yang tidak
rasional yang mampu menggetarkan jiwa, misalnya sikap takut bercampur
percaya.
|
|||
•
|
Sistem
keyakinan, terwujud dalam bentuk
pikiran/gagasan manusia seperti keyakinan akan sifat-sifat Tuhan, wujud alam
gaib, kosmologi, masa akhirat, cincin sakti, roh nenek moyang, dewa-dewa, dan
sebagainya.
|
|||
•
|
Upacara
keagamaan, yang berupa bentuk ibadah kepada
Tuhan, Dewa-dewa dan Roh Nenek Moyang.
|
|||
•
|
Tempat ibadah, seperti Mesjid, Gereja, Pura, Wihara, Kuil, Klenteng.
|
|||
•
|
Umat, yakni anggota salah satu agama yang merupakan kesatuan
sosial.
|
|||
2)
|
Agama dan Masyarakat
Dalam perkembangannya agama
mempengaruhi masyarakat dan demikian juga masyarakat mempengaruhi agama atau
terjadi interaksi yang dinamis. Di Indonesia, kita mengenal agama Islam,
Katolik, Protestan, Budha dan Hindu. Disamping itu berkembang pula agama atau
kepercayaan lain, seperti Khong Hu Chu, Aliran Kepercayaan, Kaharingan dan
Kepercayaan-kepercayaan asli lainnya.
·
Diferensiasi Profesi
(pekerjaan)
Diferensiasi profesi adalah pengelompokan masyarakat atas dasar jenis pekerjaan atau profesinya. Profesi biasanya berkaitan dengan keterampilan khusus. Misal profesi guru memerlukan keterampilan khusus, seperti: pandai berbicara, bisa membimbing, sabar dan sebagainya. Berdasarkan perbedaan profesi orang dimasyarakat berprofesi: guru, dokter, pedagang, buruh, pegawai negri, tentara dan sebagainya. |
|||
·
Diferensiasi Jenis
Kelamin
Jenis kelamin merupakan kategori dalam masyarakat yang didasarkan pada perbedaan seks atau jenis kelamin (perbedaan biologis). Perbedaan biologis ini dapat kita lihat dari struktur organ reproduksi, bentuk tubuh, suara, dan sebagainya. Atas dasar itu maka ada kelompok laki-laki/pria dan kelompok wanita/perempuan.
·
Diferensiasai Asal Daerah
Diferensiasi ini merupakan pengelompokan manusia berdasarkan asal daerah atau tempat tinggalnya, desa atau kota. Terbagi menjadi:
-
|
masyarakat desa
|
: kelompok orang yang tinggal di
pedesaan atau berasal dari desa
|
-
|
masyarakat kota
|
: kelompok orang yang tinggal di
perkotaan atau berasal dari kota.
|
Perbedaan orang desa dengan orang
kota dapat kita temukan dalam hal-hal berikut:
- perilaku
- perilaku
- tutur kata , dsb.
·
Diferensiasi
Partai Politik
Diferensiasi partai Politik adalah
perbedaan masyarakat dalam kegiatannya mengatur kekuasaan negara, yang berupa
kesatuan-kesatuan social, seazas, seideologi dan sealiran.dan juga merupakan
penggolongan masyarakat berdasarkan perbedaan paham partai politik.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat majemuk atau diferensisasi
sosial adalah pembedaan penduduk atau warga masyarakat ke dalam golongan –
golongan atau kelompok – kelompok secara hoirizontal atau tidak bertingkat.
Adapun wujudnya adalah penggolongan penduduk atas dasar ras, suku bangsa, agama
dan lain – lain. Dalam pembedaan tersebut tidak menunjukkan tinggi rendahnya
martabat atau derajat seseorang sebagaimana yang terdapat dalam stratifikasi
sosial atau pelapisan sosial masyarakat.
Dengan
kata lain, pembedaan ras, suku bangsa, agama, profesi, jenis kelamin, asal
daerah dan partai politik dalam masyarakat Indonesia bukan merupakan bentuk
pelapisan sosial, tetapi merupakan pembagian sosial yang mempunyai kedudukan
atau derajat yang sama.
Saran
Dalam
hal ini kami menyarankan kepada pembaca agar selalu berfikap positif dalam
menyikapi adanya diferensiasi soaial. Karena pada hakikatnya manusia memang
diciptakan beraneka ragam untuk saling mengisi dan melengkapi. Sehingga kita
harus mengedepankan sikap toleransi agar konflik yang diakibatkan kerena adanya
diferensiasi soaial tidak terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
- Subakti, A. Ramlan dkk. 2011. Sosiologin Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Google :